H4L4man™

Thursday, August 9, 2012

Asal Usul Kota Surabaya

                                            Asal usul Kota

                                                Surabaya



Dahulu, di lautan luas sering terjadi
perkelahian antara Ikan Hiu Sura dengan
Buaya. Mereka berkelahi hanya karena
berebut mangsa.Keduanya sama-sama
kuat, sama-sama tangkas,sama-sama
cerdik, sama-sama ganas dan sama-sama
rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi
belum pernah ada yang menang atau
pun yang kalah. akhirnya mereka
mengadakan kesepakatan. "Aku bosan
terus-menerus berkelahi, Buaya," kata
ikan Sura. "Aku juga, Sura.Apa yang
harus kita lakukan agar kita tidak lagi
berkelahi?" tanya Buaya Ikan Hiu Sura
sudah punya rencana untuk
menghentikan perkelahiannya dengan
Buaya segera menerangkan. "Untuk
mencegah perkelahian di antara
kita,sebaiknya kita membagi daerah
kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa
sepenuhnya di dalam air dan harus
mencari mangsa di dalam air,sedangkan
kamu barkuasa di daratan dan
mangsamu harus yang berada di
daratan. Sebagai batas antara daratan
dan air, kita tentukan batasnya,yaitu
tempat yang dicapai oleh air laut pada
waktu pasang surut!" "Baik aku setujui
gagasanmu itu!" kata Buaya.

Dengan adanya pembagian wilayah
kekuasaan, maka tidak ada lagi
perkelahian antara Sura dan Buaya.
Keduanya telah sepakat untuk
menghormati wilayah masing-masing.
Tetapi pada suatu hari,Ikan Hiu Sura
mencari mangsa di sungai. Hal ini
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi
agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula
hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi
pada suatu hari Buaya memergoki
perbuatan Ikan Hiu Sura ini.Tentu saja
Buaya sangat marah melihat Hiu Sura
melanggar janjinya. "Hai Sura, mengapa
kamu melanggar peraturan yang telah
kita sepakati berdua? Mengapa kamu
berani memasuki sungai yang merupakan
wilayah kekuasaanku?" tanya Buaya. Ikan
Hiu Sura yang merasa tak bersalah
tenang-tenang saja. "Aku melanggar
kesepakatan? Bukankah sungai ini
berair.Bukankah aku sudah bilang,
bahwa aku adalah penguasa di air? Nah,
sungai ini 'kan ada airnya, jadi juga
termasuk daerah kekuasaanku, " Kata
Ikan Hiu Sura. "Apa? Sungai itu 'kan
tempatnya di darat, sedang daerah
kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai
itu adalah darerah kekuasaanku!" Buaya
ngotot. "Tidak bisa. Aku 'kan tidak
pernah bilang kalau di air itu hanya air
laut, tetapi juga airsungai" jawab Hiu
Sura? "Kau sengaja mencari gara-
gara,Sura?" "Tidak! kukira alasanku
cukup kuat dan aku memang dipihak
yang benar!" kata Sura. "Kau sengaja
mengakaliku.Aku tidak sebodoh yang kau
kira!" kata Buaya mulai ,marah. "Aku
tidak perduli kau bodoh atau pintar,
yang penting air sungai dan air laut
adalah kekuasaanku!" Sura tak mau
kalah. Karena tidak ada yang mau
mengalah, maka pertempuran sengit
antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi
lagi.

Pertarungan kali ini semakin seru dan
dahsyat. Saling menerjang dan
menerkam, saling menggigit dan
memukul. Dalam waktu sekejap, air
disekitarnya menjadi merah oleh darah
yang keluar dari luka-luka kedua binatang
tersebut. Mereka terus bertarung mati-
matian tanpa istirahat sama sekali. Dalam
pertarungan dahsyat ini, Buaya
mendapat gigitan Hiu Sura di pangkal
ekornya sebelah kanan. Selanjutnya,
ekornya itu terpaksa selalu membengkok
kekiri. Sementara ikan Sura juga tergigit
ekornya hingga hampir putus, lalu ikan
Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah
dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara ikan Hiu yang
bernama Sura dan Buaya ini sangat
berkesan di hati masyarakat Surabaya.
Oleh karena itu,nama Surabaya selalu
dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari
peritiwa inilah kemudian dibuat lambang
Kota Surabaya yaitu gambar "ikan sura
dan buaya". Namun ada juga sebahagian
berpendapat, asal usul Surabaya berasal
dari kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya
atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi
Surabaya berarti "selamat menghadapi
bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah
serangan tentara Tar-tar yang hendak
menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang
dihukum adalah Kartanegara, karena
Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka
Jayakatwang yang diserbu oleh tentara
Tar-tar itu. Setelah mengalahkan
Jayakatwang, orang Tar-tar itu merampas
harta benda dan puluhan gadis-gadis
cantik untuk dibawa keTiongkok. Raden
Wijaya tidak terima diperlakukan seperti
itu. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya
menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan
Ujung Galuh hingga mereka menyingkir
kembali ke Tiongkok. Selanjutnya, dari
hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya
inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota
Surabaya. Surabaya sepertinya sudah
ditakdirkan untuk terus
baergolak.Tanggal 10 November 1945
adalah bukti jati diri warga Surabaya
yaitu berani menghadapi bahaya
serangan Inggris dan Belanda. Di zaman
sekarang, setelah ratusan tahun dari
cerita asal usul Surabaya tersebut,
ternyata pertarungan memperebutkan
wilayah air dan darat terus berlanjut. Di
kalamusim penghujan tiba kadangkala
banjir menguasai kota Surabaya. Pada
musim kemarau kadangkala tempat-
tempat genangan air menjadi daratan
kering. Itulah Surabaya.


HASIL COPY PASTE... MAKLUM TIDAK ORANG SURABAYA...

No comments:

Post a Comment