H4L4man™

Tuesday, February 7, 2012

Cintanya Kadaluarsa

"Sudahlah hidup tak akan berhenti sampai di sini. Mengapa kau menangisinya, apa dia pernah menangisimu?. Lebih baik buka lembaran hidupmu yang baru. Katakan dalam hatimu bahwa kau bisa. Ingat lelaki di dunia ini tak hanya dia seorang.Sekarang anggap saja dia bukan jodohmu”
    “Tapi,aku mencintai dia ibu?”Aku merengek
    “Kau terlampau lugu untuk mencintai,lupakan saja dia,bereskan”
    “Tapi ibu”
    “Ibu tak punya kekuatan untuk membalikan takdirmu nak,kalau ibu punya kekuatan untuk itu pastilah ibu akan menyuruh bapakmu lompat dari kubur agar dia hidup lagi”Ibu mengusap kepalaku dengan air mataku masih membasahi pipiku yang sembab.Aku tenang mulutku tak ngomel lagi .Saat itu umurku masih 16 tahunan.Laki laki itu benar benar telah membuatku jauh lebih gila dari pada orang gila.Pikiranya sulit di tebak dan sulit dipecahkan.
                                ***  
    Kenangan cinta pertama,16 tahun,Adrian,aku sudah lupa.Tak ada yang dapat membangkitkan memoriku.Hanya saja diari merah jambu yang terbengkalai di rak buku usang berdebu. Itu pun kalau ada setan nyasar yang menggerogoti otakku untuk membuka gudang lantai 2 rumah kami.
    Sekarang inilah aku,4 tahun kemudian setelah luka cinta pertama.Hidupku berubah 180 derajat. Hidupku dan ibuku berubah total. Kami tak tinggal di rumah kontrakan yang sangat sederhana itu. Dan tentunya tampa ada lagi yang namanya daerah pinggiran yang rawan terjadi nya proses gusur menggusur. Sekarang hidupku telah berubah total setelah datangnya laki laki lima puluh tahun yang bernama trisno;ayah baruku.
    “Aku butuh rumus,cara menaklukan laki laki,pak”kataku pada Pak Rahmad dosen matematika.
    Semua tertawa. Pak rahmad tersenyum simpul tapi aku tak tahu madsud dari senyumannya.
    “Apa ananda?ini bukan kelas psikologi,kalau ingin belajar cinta sebaiknya ke maikel rose ahli cinta”kata PaK Rahmad menjawab mengejek.
    Pak rahmad tersenyum . Dosen killer yang tak pernah kulihat tertawa itu akhirnya tertawa. Keajaiban!
    “Bukan mikel rose pak,tapi mike rose?”kataku ke pak ahmad seolah olah ingin menertawakan dia kembali.
    Untuk ke 2 kalinya kelas semarak . Para mahasiswa tertawa sampai terbahak bahak,kini pasti yang ingin mereka tertawakan adalah Pak Rahmad.
    “Rinjani,sekarang keluarlah”Nada Pak suara Rahmad mengeras,matanya melotot,tentu saja aku terkejut.
    “Iya pak”Aku beranjak pergi dan tentunya tampa tampang rasa bersalah.
    Aku berguman pelan ,"bagaimana ya cara dapat cowok hitungan nya 1 bulan ini,31 hari tepatnya". Aku dongkol pada ibu atau ayah baruku yang ngotot menjodohkan ku. Ini adalah semester ke 8 ,kalau tak ada masalah,aku akan menamatkan studi S1 jurusan matematika. Gawatnya lagi tadi siang tadi aku ambil keputusan bodoh seakan ingin melecehkan harga diri Pak Rahmad sebagai dosen. Bagaimana  kalau Pak Rahmad mengubah nilaiku jadi E ?.
    “Ibu ,pokoknya aku tidak mau,titik?”Kataku di sela sela makan malam.
    “Nggak mau apanya coba?”
    “Di jodohin,ini bukan zamanya Siti Nur Baya lagi ibu”
    “Ayahmu berbuat seperti itu kan ingin merubah sikap mu yang kekanakan itu”
    “tapi,aku melakukanya bukan tampa alasan aku benar benar benci dengan mereka,aku ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan dulu ibu?”
    “Nak dendam itu dilarang dalam agama  kita.Kalau itu madsud dari semuanya ibu tak akan mengizinKan lagi ke kelas karate”
Ancaman pertama
    “Aku tidak mau ibu selalu seperti itu ,karna ibu tak pernah merasakan apa yang aku rasakan”Serangan dari ancaman pertama,makannya ku sudahi aku beranjak dengan nasi yang masih teronggok di piring.
    Aku tahu ibu menyusuriku ke kamar menyuruhkan aku melanjutkan makan. Tapi sigap pula aku megunci pintu dan menghempaskan tubuhku di kasur empuk sedikit berantakan. Ibu menggedor gedor pintuku, tapi aku beralih untuk menutupi diri dengan selimut.
    Benar benar berubah 180 derajat tak ada yang sama dengan diriku ,Aku tak cengeng lagi tak bakalan nangis lagi walaupun hidupku lebih berantakan dari yang lalu. Hidupku seakan berada dalam kutup yang berbeda,hidup dengan dendam yang masih tersangkut dalam hatiku. Aku berubah menjadi wanita setengah laki laki . Aku merasa bahagia tapi yang tak akan berubah aku tetap tak punya teman kecuali ada di kelas karate yang lainya hanya musuh bebuyutan.Tak lebih!
    Aku benar benar benci dengan gaya cengengesan orang kaya.Aku akui aku tak lebih dari seorang yang berkenan berkenalan dengan dewi fortuna. Aku kuliah milik yayasan milik keluargaku sendiri. Punya mobil sendiri. Apa yang aku mau ayah akan sigap mengantarkannya padaku. Ayah amat menyayangiku dan aku tahu itu.
    Tapi kalau masalah perjodohan ini sebenarnya aku tak berani  menentang Ayah secara terang terangan .Aku berusaha saja mengaminkanya. Aku tak berani membuat ayah kecewa. Kurasa ayah cukup kecewa sikapku yang sering membuat ayah seakan jadi teroran rektor universitas.Tapi dengan lembut Ayah berkata”Ayah tahu bagaimana kau dulu,tapi jangan ulangi lagi ya?”
    Benar benar baik.Ayah bahkan lebih mengerti aku dari pada ibu kandung ku sendiri. Walaupun sangat keterlaluan menghajar musuhku sewaktu sma tapi ayah dapat memakluminya.
    Aku terlalu menderita dengan ini. Hidup ku mulai berubah menjadi sepertiku sebenarnya tak ada lagi musuh. Aku tahu orang sepertiku sebenarnya tak pantas mencari musuh kerjaku sebenarnya cukup mensyukuri tak perlu mengungkap masa lalu yang kelam.
    Tapi bayangan penerorku.Aku ingat bagaimana  teman teman ku melecehkanku saat SMA. Aku hanya seperti anak ayam yang tersesat ke sarang ke kandang srigala. Bersekolah dalam sekolah elit. Bulan bulanan SMA.aku paling tahu bertetes air mata telah ku persembahkan sebelum aku menyuruh ayah menyuruh membeli asset sekolah dan mejadikanya sekolah bagi siswa kurang mampu. Dan sekali lagi ayah melaksanakanya.
    Sekarang,Tak ada lagi sekolah  yang membuatku tersesat dengan uang beasiswa menari nari tapi semakin mendorongku ke neraka. Tak ada lagi saat aku hidup dengan duda tampa anak itu  permintaaan pertamaku saat ayah menikahi ibu. Yang sekarang hanya srigala kecil ompong yang gayanya sok berkuasa tapi itu dulu. Tak akan ada yang meludah dekatku seperti aku najis atau cewek yang mempermalukanku.
    “Aku akan menghancurkan mereka semua”Ucapku dingin pada ayah,tapi ayah memaklumiku
    “Iya,ayah tahu”kata ayah
    “Tapi,ada lagi ayah?”
    “Apa?"ucap ayah.
    "Aku ingin ayah membeli asset perusahan subroto milik ayah nya remi yah”
    “Tapi mengapa?”
    “Aku ingin menghancurkan orang itu sampai ke akar-akarnya,ini kesempatan baik juga untuk ayah mengembangan perusahan ayah dan membuka lahan ayah”ucapku tatapanku masih dingin
    “Tapi kau membawa ayah Remi lebih jauh ikut terlibat”
    “Dia memang terlibat yah,dia lah pemilik sekolah itu,dialah mausia yang menggusur rumah kami dan menjadikan apartemen dan bagusnya sekarang bisnisnya tersendat,pokoknya aku ingin ayah yang melakukanya”
    “Sebegitu kah?”ayah mengulum bibir aku masih menatap pelan ke luar jendela tak memperhatikan ayah.
    Pertemuan pertama dengan manusia laksana jin pembawa lampu ajaib.Ibuku lah yang memberikanya padaku. Aku rasa aku tak perlu menggosok nya alias tak perlu cari muka dulu kalau aku membutuhkanya. Ayah akan selalu ada untuk ku.
                                ***
    Pagi yang cerah. Yang pastinya tak ada setetes pun hujan semalam. Mentari pagi masuk melalui celah jendela kamar yang sedikit di halangi pilar besar penopang rumah kami di bagian muka. Aku bangkit dari tidurku . Aku tahu kalau sejak dari tadi aku telah di bangunkan oleh beberapa kali bunyi jam beker. Tapi aku sengaja telat karna hari ini hari minggu.
    “Non.bangun non ada den Fandi dibawah “kata Bi Surti menggedor gedor kamarku.
Aku terkejut,aku perhatikan sekali lagi jam dinding."Apa jam sepuluh!".
    “Iya iya! suruh kak fandi nunggu ,aku mandi dulu”
Aku beranjak kekamar mandi,gawat...aku ngaret,janjinya tadi jam 9.Mungkin senior karate ku itu nggak tahan nunggu di taman pemuda kira kira 200 meter dari rumah ku. Pasti dia mutusin untuk menjemputku ke rumah.
    Selesai mandi dan mengganti baju aku memutuskan untuk turun ke bawah alias lantai satu. Ku bahkan sedikit berlari.
Yang benar saja pria tangguh itu ternyata telah duduk di ruang tamu dan berbicara pada ayah.Aku berjalan menuju tangga. Mendengar suara dari tangga pria tampan itu menoleh sambil memperhatikan jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Ayah juga memperhatikanku
    “Pagi yah,pagi kak”ucapku berbasa basi  
    “Pagi Jani, kenapa kau terlambat sekali ,temanmu oh bukan seniormu sudah 1 jam lebih menunggumu”tutur ayah.
    “Maaf Kak,ayo Kak”ucapku pada fandi
    “Ya, om kami pergi dulu”fandi menatap ayah akrap dan menyalami tangan ayah.
    “Yah,aku pergi dulu”aku beranjak keluar
    “Jani,kau tak makan dulu?”
    “Nggak usah!"aku menjawab dari teras dan lalu pergi.
    Aku menaiki mobil toyota rush milik fandi. Dia sengaja membukakan pintu kanan depan untukku.Aku tak protes memang inlah kebiasaanya setiap ada orang yang menaiki mobilnya.
    Fandi menyalakan mesin mobilnya. Tangan tangan nya yang kekar,mengendalikan stir dengan seketika mobil berjalan dengan laju 30kilo meter per jam.Tak terlalu ngebut.
    “Jani,masalah apa yang ingin kau bicarakan?”katanya
    “Oh!kakak ku mohon bantulah aku,aku tahu kakak punya banyak teman cowok.Jadi intinya aku ingin dapat pacar dalam waktu satu bulan ini kak”ucapku memelas
    “Apa pacar,sejak kapan anjani menginginkan pacar,bukan kah kau ingin membuat ayah dan ibumu bahagia sebelum kau punya pacar”ucapnya masih menghadap kedepan.
    “Tapi kali ini aku sangat butuh kakak,masalah nya ayahku ingin menjodohkanku”
    “Apa,menjodohkanmu,tapi mengapa ?apa mereka ingin menimang cucu”
    “Tentu saja bukan”
    “Lalu?”
    “Menghilangkan sifat kekanak kanakanku”
    Dia tertawa pelan. Aku menatapnya sinis.
    “Kakak mau membantuku kan?”
    “Tapi siapa juga yang mau dengan cewek jutek sepertimu”
    “Apa,aku jutek?,kakak yang benar saja jutek berbeda dengan balas dendam”ucapku mengeras.
Tanganku ku kepal.Aku hendak memukulnya tapi fandi mengelak seakan tahu yang akan aku perbuat dia mengelak dengan jalan mobil masih dalam kendalinya dan dia pun mulai memarkirkan mobilnya di luar kafe yang ingin kami singgahi.
    Setelah keluar dari mobil aku dan fandi duduk dan memesan makanan,aku memesan makanan sepotong tiramisu dan fandi se porsi omelet ditambah segelas cappucino.
    “Kakak,bagaimana?”
    “Bagaimana,apanya?”
    “Perjodohan”
    “Iya, kakak akan usahakan cari cara untukmu,tapi ada saratnya”
    “Apa?”
    “Kau nggak boleh galak galak lagi ,nggak boleh gunakan karate mu untuk balas dendam tentang masalalu mu itu,dan yang paling penting kau harus jadi cewek sejati”
    “What!nggak mau,saratnya susah banget !”
    “Mau nggak nih”katanya dengan senyum yang menggoda
Aku menggaruk kepala,aku memperhatikanya .Menatap tajam bola matanya. Matanya bersinar. Wajahnya tirus lengkung masih tersenyum. Aku berfikir berulang kali.
    “Iya ,aku setuju”ucapku tegas
    “Serius amat”katanya mengejek
Dia menyodorkan tangan kesepakatan buatku dan ku balas menyalaminya
                                ***
    Dua hari lagi,ayah pasti akan membawakan calonya untukku. Bi surti pasti sibuk untuk perjamuan makan malam. Ibu pasti sibuk memilih baju yang akan di kenakannya saat perjodohanku. Dan aku pun pasti sibuk untuk mencari akal untuk membatalkan perjodohan itu tapi yang terpenting tampa menyakiti hati  ayah.
    "Apa jadi cewek sejati?" Aku berkaca di cermin. Aku perhatikan dari atas ke bawah. Rambutku pendek dengan model rambur mita the virgin tapi bedanya rambutku lebih lurus. Kalau masalah wajah menurutku kalau di poles sedikit sepertinya akan tampak seperti cewek benaran. Bukan setengah setengah alias tomboy. Anting hitam,gelang dan kalung rantai ala rock and rool aku buka semuanya. Aku ganti dengan hadiah ibuku mas putih satu set.Aku memakainya lalu berkaca bagaimana perubahanya .Aku jadi tertawa sendiri.
    Ku buka kembali lemari pakaian yang isinya penuh warna hitam yang putih paling sedikit sekali itupun yang terhitung hanya baju karate dan sabuk berbagai warna dari putih,kuning,hijau lalu tingkat yang sedang kutekuni biru. Ku berusaha cari baju yang agak feminim. Ku bongkar lemari tapi yang di cari akhirnya bersua,sebuah gaun simpel selutut dan slop flat yang di hiasai pita merah diatasnya. Lalu ku kenakan.
    “Non,lagi ngapain non,buka pintunya non”terdengar suara panik dari luar
Ku buka pintu. Wajahku sedikit kesal
    “Apaan sih Bi”ujar ku
Bi surti diam sejenak,dia melongo,tapi aku tak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
    “Masyaallah non,non Jani kan?”
    “Iya, jani, masak joni,pacar bi Surti sih”
    “Cantik banget,salah makan ya non”
    “What,salah makan emangnya aku keracunan apa!”jawabku sinis
    “Non lagi ubah image ya non”bi surti memperhatikanku baik baik
    "Iya”kataku sambil kebinungan memandang wanita yang  6 tahun lebih tua dariku.
    “Mau bi Surti bantuin”
    “Emang bisa?”
    “Jangan salah non,bi Surti ini jagonya masalah style,kalau nggak bisa ngapain si joni bisa klepak klepak ama bi Surti”
    Ya tukang sayur di banggain,tapi aku bisa percaya kok sama bi Surti .Kalau di pikir pikir bi surti memang biasa biasa aja tapi gayanya itu ngetrend banget.Ternyata penampilan dapat  menutupi 50% dari kekurangan kita.
    Bi surti mulai memoles wajahku dengan seperlunya dengan sekotak make up miliknya.Melihat make up yang besarnya minta ampun aku sempat terkagum kagum sama bi Surti. Peralatanya banyak banget. Bahkan lebih banyak dari pada majikanya; Ibuku.
    “Bi,peralatanya banyak banget ngapain nggak jadi tukang salon aja bi?”
    “Nggak ah,kalau nyalon trus yang bisa ngawasin mas joni siapa coba”
    “setia amat!”
Aku ingin menahan tawa.Tapi aku berusaha untuk fokus pada bi surti yang sedang membedakiku
    “Selesai non”katanya riang
    “Beneran?”aku merebut kaca kecil pada bisurti.
Aku tak percaya make up nya sangat lah sempurna ,simpel sederhana dan tak norak dan yang paling baik dia seakan bisa mengubah ku dari itik buruk rupa menjadi angsa cantik. Aku bahkan sempat beralih pada kaca depan yang lebih besar masih sama,gaun putih elegan,slop flat dan tentunya wajahku yang baru di permak.
    “Gimana non?”
    “Bagus bi,bibi memang jagonya deh”Aku tersenyum girang.
    “Memangnya non mau ke mana”
    “Ketemu pacar baru”
    “Siapa ?Yang di jodohin tuan non”kata Bi Surti penasaran.
    “Ada aja”ucapku membuat raut muka bibi tambah penasaran
                                ***
Mobil sedan membawaku kesebuah tempat yang pastinya sangat ku kenali. Kafe di jalam hayam wuruk. Kafenya anak karate karena tempat latihan kami dekat dengan kafe itu. Itulah kafe yang paling asik dan kece bagi kami walau hanya untuk ngrumpi atau sekedar melepas lelah habis karate.
Aku melangkah kedalam.Kafe ini khusus di sewa 1 jam untuk memperkenalkanku pada pacar baruku. Yang nyewa tentu aja aku yang berkepentingan. Aku menghirup nafas pelan saat pak Karyo membukakan pintu untukku. Sebenarnya aku deg-deg kan banget
    “Semangat,non,ini bukan zamanya siti nur baya”katanya dengan raut muka berbinar.
    “Iya”aku tersenyum lembut pada pak karyo
Aku tahu kok apa madsud pak karyo ngucap siti nur baya jelas banget. ya iya lah,secara dia itu kan korban yang pacarnya di paksa kawin ama juragan ayam di kampungnya.
    Langkah kaki pertama,sebenarnya ingin mundur tapi ini lah masa depan .Kalau aku dapat pacar hari ini ,berarti hidupku tak akan tersia siakan hanya untuk orang yang tidak aku cintai hasil perjodohan. Aku berusaha  berjalan kedepan.
    “Malam mbak”kata pelayan kafe di depanku
    “Malam juga,mbak”
    “Mereka menunggu di dalam silahkan mbak”
    Apa,mereka?berarti untung saja. Ku rasa aku tak terkepung pada seorang saja didalam. Ku rasa Fandi cukup berperi kemanusian untuk  tidak hanya meninggalakan ku pada satu orang saja ternyata dia juga ikut.Syukurlah!.
    Aku masuk di ruang tengah tampak hanya ada 1 meja selebihnya kosong.Ada 2 orang di sana yang satu berkemeja kotak kotak simpel tanganya sengaja di lipat hingga siku .Dan yang satu laginya seseorang berbaju kaus yang baru ku kenal tampangnya.
    “Maaf,mbak kafe ini sudah di sewa orang nya bentar lagi datang mbak”kata pria berbaju kotak kotak
    “Perasaan yang nyewa tu aku lah,bukan kakak”kataku
    “Rinjani,kamu rinjani,ya ampun !lo kok berubah gini coba"dia menutar mutar badanku tangannya di gengam di bahuku
Pria yang satunya ku rasa sengaja batuk untuk membuyarkan percakapan kami.Aku berusaha mengendalikan suasana.
    “Hai namaku Rinjani,kataku menyodorkan tanganku padanya dan lembut sebisaku
    “Sudahlah,kau kira aku datang ke sini untukmu.Aku hanya terpaksa tau nggak, gara gara dia hanya temanku bukan karena mu ”pria itu pergi tapi ku lihat Fandi berusaha mengejarnya
Air mataku menetes. Kini apa?apa salahku,aku telah mengubah total penampilanku demi mendapat pacar pertama dalam hidupku. Tapi ini mengapa lagi, mengapa lagi tuhan?
    Aku berlari keluar. Tangisku masih terisak. Aku seakan tak punya apa apa lagi kegagalan kedua dalam hidupku setelah kisahku berakhir di tengah jalan  pada Adrian,tampa kepastian.
    “Rinjani,tunggu”Fandi mengikuti dari belakang.
    “Apa ada sarat yang belum ku penuhi lagi kak”kataku pada fandi
Dengan cepat fandi memelukku.dadanya yang bidang seakan menyembunyikanku ada kepasrahan dan kegagalan. Aku merasakan dadaku benar benar plong dan nyaman luar biasa. Tanganya menjelajahi ambutku.  Di usapnya penuh kasih sayang. Aku menangis dalam pelukan cowok tampan oriental itu.
Dia melepaskan pelukanya nya,aku mengusap air mata. Tapi dengan lembut pula dia seakan membantuku mendaratkan tangannya kepipiku, aku tahu dia berusaha tersenyum
    “Udah,nggak usah nangis lagi,besok akan kita coba lagi ya,aku akan membawakan yang lebih baik dari pada itu”katanya ingin membawakan sepaket kata harap pada ku.
    “Nggak usah kak,kalau memang dia telah di takdirkan untukku,aku berusaha terima itu”Kataku pasrah.
    “Tapi”
    “Nggak usah kak,aku rasa ayah pasti memiliki pilihanya yang benar dalam hidupku”ucapku tersenyum.
    “Baiklah,ayo masuk”Fandi menarik tanganku lalu membuka pintu depan mobilnya dan menyuruhku duduk di depan.
                            ***
    Kadang aku merasa aneh mengapa aku dapat selembut ini sama Fandi. Bukan,madsudku cukup lembut lah dari pada perlakuanku pada cowok lain. Tapi ini bukan masalah senior atau posisi nya 2 tingkat diatasku dalam karate, tapi tak lebih dari sikapnya yang menghargaiku karena aku seperti ada dalam hidpnya dan bukan karena uang ayahku. Beda 100% dengan anak teman ayah yang sengaja datang kerumah dan mengajakku main bersamaku. Dan kalian tahu apa yang ku lakukan?.Aku tak pernah sekali pun menanggapinya.
    Berantem memang itu adalah keahlianu. Sejak pertama ayah menyetujui ku ikut karate.Walaupun  ibu sebenarnya menentang keras keputusanku. Tapi ayah akan menyetujuinya. Dan saat itulah saat pertama ku di latih oleh pria kalau tersenyum akan menggolakan jiwa di dada.
    Kelas karate adalah kelas pedang bermata dua di satu sisi aku menyatakan pada diriku bahwa aku dapat membela diriku sendiri tapi pada sisi yang lain para cowok menakutiku seperti aku akan memangsa mereka hidup hidup.
    Bukan itu saja pastinya. Kali ini masalah uang,kalau uang itu ketulusan aspal. Asli tapi palsu jelasnya. Mengapa?kalau di lihat dari 2 sisi muka belakang,jika didepan nampak ketulusan berkoar koar alas cari muka atau camuk.Dan dilihat sisi lainya suara bisikan pedas mempergunjingkan kami, bermacam macam kata mereka uang haram lah,hasil rampasan lah macam macam kata mereka.
    Tapi kalau itu yang dikatakan mereka aku lah orang yang pertama akan membela ayah jauh melebihi ibu. Aku lah orang pertama yang mengantarkan kopi pahit kesukan ayah menandingin kesigapan Bi Surti.  Aku pulalah yang akan mengantarkan ayah ke kantordengan melambatkan jalan mobil tingkat hati hatiku  melebihi karyo yang telah 8 tahun mengabdi pada ayah. Aku akan melakukan apapun padamu lampu ajaibku.
    Kini masalah perjodohan. Sehari lagi tepatnya aku tak punya pilihan. Pangeran penyelamatku tak akan pernah menampakan batang hidungnya.Tak perlu aku cari dia tak akan bertemu.Aku aja tak berusaha bagaimana bisa ketemu?.
    Tepat dugaanku,hari ini semuanya pada sibuk.Walaupun hanya acara keluarga belum bertunangan apalagi menikah,tetap saja semuanya kalang kabut. Dari pagi ayah telah sibuk teleponan dengan katanya sih calon mertuaku. Panas telingaku mendengarkanya.
    “Jani,udah punya pacar belum?”Ayah tersenyum ,bibirnya mengambang jelas sekali memperolokku.
    “Belum yah”
    “Tenang saja kamu pasti suka dengan orang itu nanti”
    “Ayah apa orangnya tinggi,ganteng,jago beratem,jago karate,dan dia 1 tahun lebih tua dariku”ucapku penasaran
    “Kayaknya tipenya kayak teman kamu tuh”ucap ayah menurunkan kacamatanya
Aku terdiam sejenak. Aku tak tahu dari mana asalnya kata yang barusan ku ucapkan ini. Atau aku memang merindukanya setelah 2 hari belakangan dia tidak meneleponku, tapi entahlah!.
    “Nggak yah,aku tau ayah tak akan mengatakanya padaku”kataku tersenyum
                                ***
Jam 7 malam,aku rasa 1 jam lagi tamat lah riwayatku. Bagaimana kalau nanti yang di madsudkan ayah rekan bisnisnya yang sudah ubanan,tua,jelek trus banyak tumpukan lemaknya.Matilah aku kalau aku harus dijodohin ama dia.Amit amit
    Ibu memasangkan sepatu hak tinggi padaku. Aku menolak keras sebelumnya. Tapi bi surti membujukku
    “Non,tau nggak kalau sepatu itu akan menunjukan berapa tinggi nya harga diri kita sebagai perempuan”
    “Dari mana hubungan,nggak ada asal usulnya”
    “Bukankah non udah kelihatan seperti cewek belakangan ini,udah pandai dandan, masak pakai sepatu aja nggak mau”kata bi surti mengingatkan
    “Tapi lihat tuh, tingginya,bibi ingin tumitku patah”kata ku menunjuk pada sepatu hak setinggi 6 senti itu.
    “Kalau masih banyak cincong kasih yang lebih tinggi lagi bi yang 10 senti”kata ibu menyambar dari luar kamar.
    “Iya,siap bos?”bi surti menyetujui mencarikanku 1 sepatu dari 15 pasang beragam tingginya
Aku bengong melihat tangan lincah Bi Surti mencari sepatu.Dia mengangkat sepatu bertali.
    “Ini,non,non suka?”katanya sumrigah seperti jago memilih.
    “Jelek,aku nggak mau yang itu aku mau yang ini”aku membongkar lemari sepatu dan menunjuk pada slop flat.
    “Pacar baru...”
Dengan sigap aku menutup bibir bi surti yang ceplas ceplos.Aku berpikir ada apa pada di rumah pada hari ini. Mengapa semuanya tertuju pada fandi?
    “Ada apa bi,apa madsudnya pacar baru”ucap Ibu penasaran
    “Nggak ada nyonya”Lantur bi Surti.
                                ***
    Aku belajar sedikit demi sedikit mlai dari berjalan pelan sampai meletakkan buku tebal di atas kepalaku tapi gagal total.Tak ada perubahan. Emang aja jalanku agak mirip cowok nggak berbakat jadi pragawati. Tapi yang menyenangkan ibu kapok,bi surti menyerah mereka tak bisa mengajariku.
    “Udah,udah,pakai aja slop mu itu” kata ibu angkat tangan
    “Dikit lagi kok ,nyonya”kata bi Surti ,bilang aja tak ada kemajuan susah amat.
    “Kan nggak bisa”kataku tersenyum
                                ***
    Semua nya sudah siap,ruang makan,hidangan dan aku yang sebentar lagi jadi robot perhelatan juga sudah siap. Kini tinggal satu langkah melemparkanku ke neraka. Pikirku sejenak.
    Aku menunggu dengan sedikit skenario kecil kecilan.Ayah dan ibu menunggu di ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan. Bi surti membukakan pintu dan tugas Pak Karyo  membukakan gerbang.Sedangkan aku turun dari jenjang bak putri yang di tunggu pangeran kayak cerita di dongeng dongeng.
Mobil bmw silver telah tampak parkir di depan rumah kami kayaknya kerja pak karyo selesai nih,kini giliran bi surti yang tanganya masih melekat pada ganggang pintu.
Pintu terbuka 3 orang anak beranak keluar dari mobilnya,ayah dan ibu tak tergambarkan girangnya. Aku panik setengah mati. Mereka mulai bercakap cakap.
    “Ayo jani,keluarlah”
    Aku keluar sesuai skenario yang di rencanakan. 2 orang tamu itu tersenyum, aku masih konsenterasi dengan gaun yang menjulai sampai ke lantai. Tapi mereka hanya diam
    “Dia anakmu,Trisno”
    “Benar”
    "Dia sangat mirip dengan ibunya sangat cantk.
Aku tersenyum tak mengambang.Sekarang giliran cowoknya yang belum keluar.
    Ya tuhan.mimpi apa aku semalam.adrian mengapa kau ada di sini. Cowok yang paling tampan se SMA. Bukan,tapi cowok jelek itu persepsiku.
    “Hai...namaku Adrian”tangannya menyalamiku.
    “Aku Jani,Rinjani dari SMA harapan kau masih ingatkan?”aku dingin
Semua terdiam. Ayah ku ibu bahkan sangat panik.Semua tercengang.
    “Apa,Rinjani.kau Rinjani”
Dia memelukku erat sekali.kurasakan ada yang menyesaki pembuluh nadiku.seperti darah kotor masa lalu.
    “Pergi kau,karna hanya kau saja yang belum ku habisi”
Aku ganas .Penyakit lamaku kumat lagi. Ibu berusaha menengahi percakapan antara kami
    “Rinjani,apa apaan kau ini”ibu lantang
    “Aku ingin melakukan ini lagi ibu”
Ku mulai menyerang .Cara pertama manendangnya sampai terkapar pikirku.
    “Hentikan”suara yang sangat ku kenal terdengar lantang dari luar.
    Pria itu berjas rapi dan memakai dasi kupu kupu. Sangat elegan dan berkelas.Dan membuat semuanya tercengang.
    “Dia pacarku”Fandi menengahi
Mataku tak berkedip.Pria didepanku mengaku adalah pacarku,apa apaan ini?
    “Benar dia pacarku,ayah”aku berkilah.
    “Bagaimana dengan ini,diari mu ini,rasa cintamu ini.yang kau lukiskan pada pria ini”ayah mengangkat diar merah jambu yang kutulis empat tahun yang lalu.
    “Sudah tak ada lagi ,cinta itu kadarluansa ayah”
Adrian menunduk lesu.aku tahu dia remuk kali ini.Perkataanya dulu itu menyindirku di depan teman temanya. Aku tahu rasa cintanya terhadapku benar adanya. Sebelum kepergianya ke luarnegeri.
    “Rinjani,kau tak pernah menanggapi janji itu adanya?”
    “Tidak,benar benar tidak ada,kau hanyalah pembual yang ku buang jauh jauh”
Ayah dan ibu adrian keluar tampa hormat. Ibu dan ayah mengejarnya keluar. Aku rasa dia malu dengan kesalahan anaknya tadi. Tapi aku masih tampak memendam airmata
    “Jani,madsudnya?kalau kau cinta dia kejar dia”fandi menatap ku sungguh sungguh.
    “Apanya yang akan di kejar,tak ada cinta lagi,aku benci dia kak,jangan memasukanku ke mulut buaya lagi”
Aku menangis.Kali ini terisak saking kuatnya. Fandi menarikku ke pelukanya. Aku tak dapat mengubur memori rapat rapat.
    “Kakak,sudahlah,jangan memuatku terlalu manja ke kakak,kakak telah banyak berkorban untukku”Aku berusaha melepaskan pelukan Fandi
    “Tidak,kau itu...”
    “Apa,pacar boongan mu?”
    “Aku mencintaimu rinjani”Kali ini dia menatapku dalam-dalam.
    Aku terkejut setengah mati.
    “Kau masih seperti yang dulu masih seperti laki laki”ucapnya
    “Apa?”kataku
    "Bukan,tapi aku menyukaimu!"
    "syaratnya?"
    "Tampa syarat,selama kau masih jadi rinjani untukku"katanya pelan
    Aku tertegun. Sebuah ending yang bahagia. tampa kusadari yang selama ini memberikan perhatiaan untukku dan mencintaiku adalah orang yang selama ini tak ku sadari. Sahabatku yang akhirnya jadi tunanganku tentunya sebulan setelah kekacauan yang terjadi pada hari perjodohanku. Dan mulai hari itu aku dapat menghilangkan dendam kesumat yang selama ini menari nari dalam benakku. Dan inilah aku sekarang ,seorang wanita dewasa, dan bukan lagi seorang anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa.
                                Selesai

2 comments: